Rabu, 05 Oktober 2022

KLAUSA

 

KLAUSA



KLAUSA

A.    Pengertian Klausa

Klausa adalah inti kalimat yang biasanya terdiri dari subjek (S) dan predikat (P). Klausa terkadang dilengkapi dengan objek, pelengkap, atau keterangan. Akan tetapi klausa belumlah menjadi sebuah kalimat karena tidak mempunyai intonasi akhir.  Intonasi akhir yang dimaksud ini bisa berupa intonasi tanya, perintah, maupun berita atau seperti tanda baca (.)/ (?)/ dan (!).

Klausa berbeda dengan kalimat. Walaupun mereka sama-sama memiliki subjek (S) dan predikat (P), akan tetapi kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, sedangkan klausa tidak. Selain itu, dalam kalimat bisa terdapat lebih dari satu klausa.

Contoh:

1)    adik bermain (klausa)

2)    rara menyanyi (klausa)

3)    kamu harus pergi (klausa)

4)    Kamu harus pergi! (kalimat)

5)    Pemerintah mengajak masyarakat agar menerapkan hidup sehat. (kalimat)

6)    pemerintah mengajak masyarakat (klausa 1)

7)    menerapkan hidup sehat (klausa 2)

 B.    Ciri-ciri Klausa:

  1. Klausa terdiri subjek secara tertulis atau tidak tertulis.
  2. Klausa memiliki satu predikat.
  3. Klausa tidak memilki intonasi akhir dan tanda baca.
  4. Klausa termasuk dalam bagian dari kalimat plural (majemuk).

 C.   Unsur-unsur Klausa

Secara umum, klausa itu sendiri dapat dibedakan menjadi 2 yakni unsur inti dan tidak inti.

  1. Unsur inti klausa adalah subjek (S) dan predikat (P).
  2. Unsur yang bukan inti klausa adalah objek (O), pelengkap (Pel), keterangan (K).

 D.     Jenis-Jenis Klausa

Pengertian klausa dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi, struktur, kelengkapan unsurnya, dan kata negatifnya. Di bawah akan dijelaskan lebih rinci lagi. 

1.   Jenis Klausa Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya

Jenis klausa berdasarkan kelengkapan unsurnya dibagai menjadi dua macam, yakni klausa lengkap dan tidak lengkap.

a.   Klausa Lengkap

Klausa lengkap dapat dilihat dari kelengkapan sebuah unsur Subjek (S) dan Predikat (P).  Jika subjeknya di awal disebut Klausa Lengkap Susun biasa, jika Subjeknya berada di belakang Predikat maka disebut Klausa Lengkap Susun Balik (Inversi).

Contoh

1)  kami sedang bekerja (kami = subjek, sedang bekerja = predikat)

2)  ibu memasak (ibu = subjek, memasak = predikat)

3)  andi sekolah hari ini (andi = subjek, sekolah = predikat, hari ini = keterangan)


b.  Klausa Tidak Lengkap

Berkebalikan dengan klausa lengkap, klausa tidak lengkap dapat diamati dengan ketidaklengkapan unsur yang menyusunnya. Alias klausa ini hanya terdiri dari  unsur predikat tanpa subjek. 

Contoh

1)  terpaksa berhenti dari pekerjaannya

2)  sudah pergi dari tadi siang

3)  sedang membuat kue

 

2.   Jenis Klausa Berdasarkan Kata Negatifnya

Berdasarkan kata negatifnya, jenis klausa dibagi menjadi dua macam.

a.   Klausa Negatif

Klausa negatif yaitu klausa yang punya kata negatif seperti “tidak”,”bukan”,”jangan”, jadi predikatnya itu bersifat negatif.

Contoh:

1)  ibu belum pergi (ibu = subjek, belum pergi = predikat)

2)  bukan saya yang melakukannya (saya = subjek, yang melakukan = predikat)

3)  karyawan belum menerima gaji bulan ini (karyawan belum menerima = klausa negatif, karyawan = subjek, belum = predikat dan kata negatif).

4)  kamu jangan mengganggu di yang sedang tertidur pulas! (kamu jangan mengganggu = klausa negatif, kamu = subjek, jangan = predikat dan kata negatif).

5)  mobil tidak dipakai oleh paman (mobil tidak dipakai = klausa negatif, mobil = subjek, tidak = predikat dan kata negatif).


 b.   Klausa Positif

Klausa positif ialah klausa yang tidak memiliki kata negatif sehingga predikatnya bersifat positif.

1)  saya berhasil melakukannya (saya = subjek, berhasil melakukannya = predikat)

2)  kami sudah menjadi anggota (kami = subjek, menjadi anggota = predikat)

 

3.       Jenis Klausa Berdasarkan Strukturnya

Berdasarkan strukturnya Klausa dibagi menjadi dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa terikat. 

a.       Klausa bebas

Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur yang lengkap sehingga memiliki kemungkinan untuk menjadi kalimat utama, yaitu kalimat yang mempunyai subjek dan predikat. Klausa jenis ini dapat berdiri sendiri dan tidak menggunakan konjungsi.

Contoh:

1)  ayah bekerja

2)  Nia menyanyi

3)  Arjuna bermain


 b.       Klausa Terikat

Klausa terikat disebut juga sebagai anak kalimat. Klausa terikat tidak memiliki kemungkinan menjadi sebuah kalimat karena seringkali tidak memiliki subjek maupun predikat. Klausa ini dapat ditandai dengan adanya penggunaan konjungsi dalam kalimatnya. 

Contoh:

1)  setelah makan siang

2)  supaya masyarakat sadar

3)  karena hujan deras

 

4.   Jenis Klausa Berdasarkan Unsur yang menjadi Predikat

Berdasarkan unsur yang menjadi predikat, klausa dibagi menjadi empat macam. Berikut selengkapnya.

a.     Klausa Verbal

Klausa Verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori kata kerja. Jadi klausa verbal memiliki predikat yang berupa kata kerja.

Contoh:

1)  petani mengerjakan sawahnya dengan tekun (petani = subjek, mengerjakan sawahnya = predikat, dengan tekun = keterangan)

2)  bapak guru memeriksa karangan murid (dengan rajin = keterangan, bapak guru = subjek, memeriksa karangan murid = predikat)


b.     Klausa Nominal

Klausa nominal merupakan klausa dimana predikatnya termasuk kata benda ataupun  frasa nomina. Struktur utama klausa ini sendiri sama seperti klausa lainnya yaitu terdiri atas subjek dan juga predikat.

Contoh:

1)  staf ahli bidang meteorologi (staf ahli = subjek, bidang meteorologi = predikat).

2)  mobil baru kakak nodi (mobil baru = subjek, kakak nodi = predikat).

3)  boneka koleksi tika (boneka = subjek, koleksi tika = predikat).

4)  bapak Ridwan Kamil seorang gubernur (bapak Ridwan Kamil = subjek, seorang gubernur = predikat).

5)  pak Andi seorang arsitektur (pak andi = subjek, seorang arsitektur = predikat).

 

c.           Klausa Adjektiva

Dalam jenis klausa adjectiva ini, predikat berkedudukan sebagai kata keadaan. Penyusunan klausa adjektival secara umum terdiri dari subjek yang berkategorikan nomina dan predikat yang berkategorikan adjektif.

Contoh:

1)   harga baju itu sangat mahal. (harga baju itu = kata benda, sangat mahal = kata sifat)

2)   anak itu cerdas sekali. (anak itu = kata benda, cerdas sekali = kata sifat)

3)   hawa pagi ini dingin sekali (hawa pagi ini = kata benda, dingin sekali = kata sifat)

4)   bunga itu harum sekali (bunga itu = kata benda, harus sekali = kata sifat)


d.          Klausa Preporsisional

Klausa preposisional adalah ketika sebuah kalimat predikatnya berupa preposisi atau kata depan. Seperti di, ke, dari, maupun sejenisnya.

Contoh:

1)  mahasiswa itu ke kampus setiap pagi

2)  ibu dari Pasar Minggu

3)  nenek ada di Surabaya

4)  kakak di kamar mandi


e.           Klausa Numeral

Klausa numeral adalah klausa yang memiliki predikat berupa kata bilangan. klausa numeral adalah klausa yang fungsi predikatnya diisi oleh frasa numeral.

Contoh:

1)  pendapatannya hanya satu juta per bulan

2)  sabunnya ada dua macam

3)  uangnya hanya seribu rupiah

4)  motornya ada empat buah

5)  luas rumahnya tiga puluh enam meter

 


  CONTOH TEKS RAGAM BAHASA   1.       Teks 1 Pada kesempatan yang baik ini marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan atas rahmat...