Jumat, 19 April 2019

COHTOH BIOGRAFI : BIOGRAFI BILL GATES


BIOGRAFI BILL GATES

Bill Gates merupakan pendiri Microsoft, sebuah perusahaan perangkat lunak terkemuka. Bill Gates duduk sebagai orang terkaya yang menempati peringkat pertama pada tahun 1995—2009 serta tidak termasuk 2008 ketika ia turun ke peringkat tiga. Ia bernama lengkap William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Ia adalah adalah anak kedua dari tiga bersaudara, kakaknya yang bernama Kristi dan adiknya adalah Libby Ayahnya William Henry Gates adalah seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way. Bill Gates adalah seorang keturunan bangsa Inggris, Jerman, dan Irlandia. Keluarganya tergolong dalam masyarakat menengah atas. Dalam kehidupan peribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak, yaitu Jennifer Katherine Gates (1996), Rory John Gates (1999), dan Phoebe Adele gates (2002).
Bill Gates seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat. Sifat- sifat tersebut diwarisinya dari sifat-sifat keluarganya yang ambisius, cerdas, dan penuh semangat. Ia dengan mudah melewati masa sekolah dasar dengan nilai yang sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika. Ketika dia berumur 13 tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan pada dirinya dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki. Sejak sekolah di sana, pada tahun 1968 ia mulai dikenalkan dengan dunia komputer. Dia sangat cepat sekali menguasai BASIC, sebuah bahasa pemograman komputer. Bill Gates juga sering sekali menghabiskan waktunya dengan komputer selama berjam-jam menuliskan program, main game, dan biasa mempelajari banyak hal mengenai komputer.
Pendidikan Bill Gates dimulai di Lakeside School pada tahun 1968. Gates lulus dari Lakeside School pada tahun 1973 dengan mendapatkan nilai 1590 dari total nilai 1600. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Harvard College. Gates tidak sugguh-sungguh belajar di Harvard, ia banyak menghabiskan waktunya menggunakan komputer sekolah. Kemudian dia memberanikan diri untuk keluar dari Harvard untuk membangun sebuah perusahan.
Setelah keluar dari Havard, Bill Gates mendirikan microsoft ini di tahun 1975 bersama temannya, yakni Paul Allen. Melalui usaha kerasnya, perusahaan yang ia dirikan yang bernama Microsoft Corporation menjadi sukses dan Bill Gates melambung menjadi seorang jutawan. Ia selalu berpikir bahwasannya teknologi akan terus berkembang pesat. Microsoft merupakan sebuah versi dari bahasa pemograman BASIC dan juga Altar 8800 yang disebut sebagai komputer pribadi yang pertama di dunia. Pada tahun 1990, ia sukses meriliskan sistem operasi, tetapi Bill Gates juga mendapatkan reputasi yang tidak baik dalam karirnya tersebut. Ia sering sekali melakukan kesalahan dalam bisnis perangkat lunak tersebut.
Di tahun 1990 ia mendapatkan tuntutan dari Departemen Keadilan Amerika Serikat dengan dakwaan bahwasannya ia telah melakukan monopoli terhadap perusahaan kecil. Pada akhirnya di tahun 2000-an, Bill Gates memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan ia kembali ke profesi lamanya, yakni sebagai Kepala Peneliti dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaan yang ia dirikan sendiri, yakni Microsoft Corp.
Pada tahun 2000 Bill Gates dan istrinya telah mendirikan Bill and Melinda Gates Foundation, yang merupakan sebuah yayasan sosial yang memperhatikan pederita AIDS, beasiswa bagi universitas-universitas, dan kepedulian pada dunia ketiga. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian terhadap kemarahan banyak orang tentang praktik monopoli, adikuasa perusahaannya, dan beberapa kejahatan yang telah ia lakukan. Akan tetapi beberapa orang yang dekat dengan Bill Gates berkata bahwa ia memang telah lama berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya. Pada tahun 1999 koran Washington Post memberitakan bahwa “Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan $5 milyar kepada organisasi mereka.
Dengan perjuangan dan tekad yang keras kini Bill Gates telah menggapai cita-citanya. Untuk mencapai kesuksesan memang diperlukan pengorbanan dan perjuangan yang berat. Namun, usaha keras dan sikap pantang menyerah Bill Gates telah membuahkan hasil yang dapat ia nikmati saat ini. Berturut turut dari tahun ke tahun hingga saat ini Bill Gates bertengger di posisi atas sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Bill Gates jugu sering mendapatkan penghargaan-penghargaan karena usaha dan kerja kerasnya selama ini, seperti majalah Time menamai Gates sebagai satu dari 100 orang paling berpengaruh pada abad ke-20. Ia juga mendapat penghormatan sebagai Distinguished Fellow ke-20 di British Computer Society. Pada November 2006, ia dan istrinya diberi penghargaan Order of the Aztec Eagle atas aktivitas filantropi mereka di seluruh dunia dalam bidang kesehatan dan pendidikan, terutama di Meksiko, dan tepatnya pada program Un paĆ­s de lectores. Pada Oktober 2009, Gate mendapatkan penghargaan  Bower Award for Business Leadership dari The Franklin Institute atas pencapaiannya dalam bisnis dan aktivitas filantropinya. Pada tahun 2010, ia memperoleh Silver Buffalo Award dari Boy Scouts of America, penghargaan tertinggi untuk orang dewasa, atas jasanya kepada para pemuda. Selain penghargaan-penghargaan tersebut masih banyak juga penghargaan yang lainnya.
Demikian biografi Bill Gates yang dapat dirangkum secara singkat. Di balik kesuksesan Microsoft hingga sebesar ini ada pengorbanan dan tenaga yang dicurahkan sang pendirinya, yaitu Bill Gates. Dengan membaca biografi ini kita dapat mengambil contoh semangat dan  kedermawanan hati seorang Bill Gates. Dalam biografi ini pula kita dapat mengambil pelajaran bahwa bila kita mempunyai keinginan terhadap sesuatu, maka kita perlu mengembangkan keinginan tersebut.
Sumber :


CONTOH BIOGRAFI : BIOGRAFI K.H. ABDURRAHMAN WAHID


BIOGRAFI K.H. ABDURRAHMAN WAHID


Abdurrahman Wahid, atau yang lebih popular dengan sebutan Gus Dur, merupakan tokoh panutan yang sangat dihormati oleh banyak kalangan karena pengabdiannya kepada masyarakat, demokrasi, dan Islam toleran. Selain itu, beliau merupakan Presiden Indonesia ke-4. Beliau dilahirkan di Denanyar, Jombang, Jawa Timur pada 4 Agustus 1940. Beliau adalah putra pertama dari enam bersaudara. Ayahnya bernama K.H. Wahid Hasyim adalah menteri agama pada tahun 1949-1952. Sedangkan Ibunya bernama Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Istrinya bernama Sinta Nuriyah. Hasil perkawinannya dengan Sinta Nuriyah, mereka dikarunia empat orang anak, yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Annita Hayatunnufus, dan Nayah Wulandari.
Sejak masa kanak-kanak, Gus Dur mempunyai kegemaran membaca dan rajin memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Pada usia belasan tahun beliau telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan buku-buku. Di samping membaca, beliau juga hobi menulis, bermain bola, catur dan musik. Hasil dari hobi menulisnya, beliau berhasil menciptakan banyak buku, seperti Gus Dur Bertutur, 90 Menit Bersama Gus Dur, Tuhan Tidak Perlu Dibela, Islamku Islam Anda Islam Kita, dan lain-lain.
Pendidikan dasar Gus Dur didapatkan Jakarta, yaitu di SD KRIS dan akhirnya pindah ke SD Matraman Perwari. Pada tahun 1953, Gus Dur kecil lulus dari pendidikan dasarnya dan melanjutkan pendidikan menengah di Yogyakarta. Beliau masuk ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (1953-1957). Beliau juga menjadi santri di Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dengan menetap di rumah tokoh NU KH. Ali Ma’sum. Pada tahun 1957, beliau menyelesaikan jenjang SMP lalu pindah ke Magelang untuk belajar di pesantren Tegalrejo. Beliau mengembangkan reputasi sebagai murid berbakat dan menyelesaikan pendidikan pesantren dalam waktu dua tahun yang seharusnya ditempuh selama empat tahun.
Pada 1959, Gus Dur pindah ke pesantren Tambakberas di Jombang dan mendapat pekerjaan pertama sebagai guru sekaligus Kepala Madrasah. Pada 1963, Gus Dur mendapat beasiswa dari Deperteman Agama untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Namun Beliau tidak menyelesaikan pendidikan di sana  dikarenakan kekritisannya tentang sistem pendidikan di Mesir. Meski demikian, semangat belajar Gus Dur tidak surut. Kemudian beliau belajar di Universitas Baghdad. Meskipun awalnya lalai, namun pada akhirnya Gus Dur dapat menyelesaikan pendidikan Di Universitas Baghdad pada tahun 1970. Selanjutnya Gus Dur pergi meneruskan pendidikannya di Universitas Leiden, Belanda lalu ke Jerman, dan Prancis.
Pada tahun 1971,Gus Dur kembali ke Jakarta dan bergabung dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), organisasi yang terdiri dari kaum intelektual muslim progresif dan soaial demokrat. Pada Musyawarah Nasional tahun 1983, Gus Dur didaulat sebagai Ketua Umum NU, selama masa jabatan pertamanya Gus Dur fokus dalam mereformasi sistem pendidikan pesantren dan berhasil meningkatkan kualitas pesantren. Pada 20 Oktober 1999, MPR melaksaankan sidang dan memilih presiden paru, kemudian beliau terpilih menjadi Presiden Indonesia Ke- 4.
Gus Dur wafat pada hari Rabu,  30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta,  pukul 18.45 WIB pada usia 69 tahun. Beliau dimakamkan secara kenegaraan yang dipimpin langsung oleh Presiden RI di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng pada tanggal 31 Desember 2009. Pondok pesantren tempat Gus Dur dimakamkan menjadi maskot Kabupaten Jombang sebagai tempat ziarah yang memiliki daya tarik tidak tertandingi. Bahkan orang-orang yang selama ini berseberangan politik dengan beliau akan cenderung mengagungkan beliau bukan karena prestasi politiknya melainkan karena berkahnya yang diyakini mampu memberikan perlindungan dan rasa aman.
Selain itu, banyak juga Gus Dur juga banyak mendapatkan penghargaan semasa hidup. Pada 1993, beliau menerima Ramon Magsaysay Award, penghargaan cukup prestisius untuk kategori kepemimpinan sosial. Kemudian beliau ditahbiskan sebagai “Bapak Tionghoa” oleh beberapa tokoh Tionghoa Semarang di Kelenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok, pada 10 Maret 2004. Pada 11 Agustus 2006, Gadis Arivia dan Gus Dur juga mendapatkan Tasrif Award-AJI sebagai Pejuang Kebebasan Pers 2006. Beliau juga mendapat penghargaan dari Simon Wiethemthal Center, sebuah yayasan yang bergerak di bidang penegakan HAM karena dianggap sebagai salah satu tokoh yang peduli persoalan HAM. Gus Dur memperoleh penghargaan dari Mebal Valor yang berkantor di Los Angeles karena beliau dinilai memiliki keberanian membela kaum minoritas serta masih banyak sekali penghargaan yang beliau dapatkan.
Berdasarkan informasi-informasi di atas, sosok yang biasa kita kenal dengan sebutan Gus Dur ternyata memiliki perjalanan hidup yang menarik untuk simak. Selain itu, beliau memiliki banyak keunggulan yang dimiliki, seperti menulis banyak buku, mendapatkan banyak penghargaan, dan mampu sekolah sampai luar negeri. Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa ini dapat mengambil hal positif dari kehidupan beliau serta dapat meneladaninya. Sehingga kita dapat meneruskan perjuangan beliau untuk memajukan bangsa ini.

Sumber :

  CONTOH TEKS RAGAM BAHASA   1.       Teks 1 Pada kesempatan yang baik ini marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan atas rahmat...