Senin, 20 April 2020

MATERI DRAMA


MATERI DRAMA




A. Pengertian Drama
Drama adalah karya sastra berbentuk dialog yang menceritakan kehidupan dan sifat manusia yang dipentaskan. Drama biasanya dipentaskan oleh para tokohnya di atas panggung. Drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi. Kualitas tersebut dapat dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pementasan drama

 B. Karakteristi Umum Drama
1.    Cerita drama mencerikan kehidupan dan sifat manusia.
2.    Cerita drama berbentuk dialog (wawancang).
3.    Penulisan dialog pada drama tidak menggunakan tanda petik.
4.   Naskah drama dilengkapi dengan petunjuk tertentu yang harus dilakukan oleh tokoh pemerannya (kramagung).
5.    Naskah drama harus dipentaskan.

C.    Jenis-jenis Drama

Berikut beberapa jenis drama berdasarkan penyajian kisah drama, yaitu :
1.    Tragedi, yaitu drama yang memiliki alur cerita kesedihan.
2.    Komedi, yaitu drama yang memiliki alur cerita tentang kelucuan para tokoh.
3.    Tragekomedi, yaitu drama yang dipadukan antara drama tragedi dan komedi.
4.    Opera, yaitu drama yang dilakukan dengan cara dinyanyikan sembari diiringi dengan musik.
5.    Melodrama, yaitu drama yang dilakukan ketika berdialog sembari diiringi musik.
6.  Farce, yaitu drama yang berupa dagelan, tetapi tidak keseluruhan adegan dalam farce sama dengan dagelan.
7. Tablo, yaitu drama yang menampilkan kisa dengan sikap dan posisi pemain, dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog.
8.    Sendratari, yaitu perpaduan antara drama dengan seni tari.
9.    Pantomim, yaitu drama yang dipentaskan hanya dengan gerakan saja tanpa adanya dialog.
10.  Minikata, yaitu drama yang dipentaskan dengan sedikit kata.


D.    Istilah-istilah dalam Drama
1.    Sutradara  adalah  orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis dalam pementasan drama, pembuatan film
2.      Produser adalah staf produksi yang pertama kali dalam struktur perencanaan pementasan teater.
3.      Babak merupakan bagian dari lakon drama. Satu lakon drama mungkin saja terdiri dari satu, dua, atau tiga babak.
4.  Adegan adalah bagian dari babak. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana yang merupakan bagian dari rangkaian suasana-suasana dalam babak.
5.      Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama berisi sinopsis lakon, perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, serta konflik-konflik yang akan terjadi di panggung.
6.    Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan.berupa kesimpulan atau ajaran yang bisa diambil.
7.     Dialog adalah percakapan antar para pemain.
8.     Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri.
9.  Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah (air muka) untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain
10.  Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan, kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya yang dilakukan pemain
11. Bloking adalah aturan berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar penampilan pemain tidak menjemukan.
12.  Gait berbeda dengan bloking karena gait diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak pemain.
13.  Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang dimainkannya.
14.  Aktor adalah orang yang melakukan akting, yaitu pemain drama.
15.  Improvisasi adalah gerakan-gerakan atau ucapan-ucapan penyeimbang untuk lebih menghidupkan pemeranan.
16.   Ilustrasi adalah iringan bunyi-bunyian untuk memperkuat suasana yang sedang digambarkan.
17.  Kontemporer adalah lakon atau naskah serba bebas yang tidak terikat aturan atau kelaziman.
18.  Kostum adalah pakaian para pemain yang dikenakannya pada saat memerankan tokoh cerita di panggung.
19.  Skenario adalah susunan garis-garis besar lakon drama yang akan diperagakan para pemain.
20.  Panggung adalah tempat para aktor memainkan drama.
21. Layar adalah kain penutup panggung bagian depan yang dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan.
22.  Skeneri adalah dekorasi yang mendukung dan menguatkan suasana permainan.
23. Backdrop adalah layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau dinaik-turunkan dan membentuk latar belakang panggung

E.    Struktur Drama
Adapun struktur drama terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1.  Prolog, bagian pendahuluan sebagai pengantar untuk menggambarkan umum tentang pelaku, konflik atau hal yang terjadi dalam drama.
2.      Dialog, bagian percakapan antara dua orang atau lebih yang menggambar isi cerita drama. Drama harus ada penjiwaan emosi dan juga dialog disampaikan dengan pengucapan kata serta volume suara yang jelas. Dalam dialog terdapat tiga bagian lagi.
      a.   Orientasi, bagian memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita.
    b. Komplikasi, bagian pelaku uama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan tujuannya, mengalami aneka kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi rintang-rintangan tersebut.
   c.  Resolusi, bagian titik batas yang memisahkan antara komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks (turning point). Pada klimaks terjadi perubahan penting mengenai nasib pelaku utama

3.      Epilog, bagian penutup yang mengakiri suatu pementasan drama. 


F.    Kebahasaan Drama
1.      Kata ganti orang pertama atau orang ketiga.
2.      Menggunakan kata sifat/ adjektiva.
3.      Menggunakan kata kerja/ verba (material, tingkah laku/ mental).
4.      Terdapat dialog/ percakapan (kalimat langsung).
5.      Terdapat ungkapan, peribahasa dan majas( gaya bahasa).

G.    Unsur Intrinsik Drama

1)      Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema cerita fiksi, seorang pembaca harus mengenali unsur-unsur intrinsik yang dipakai oleh pengarang untuk mengembangkan cerita fiksinya. 

2)  Tokoh merupakan pelaku pada sebuah cerita. Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita.  Jenis tokoh ada 3, yaitu utama, sampingan, dan figuran.

3) Penokohan (perwatakan) adalah cara pengarang dalam menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Metode yang digunakan untuk menetukan karakter suatu tokoh  ada 2 macam yaitu sebagai berikut.       

a.       Metode analitik adalah metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh dengan cara memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti baik hati, jahat, kejam, sabar, rajin, pemalas dan lain-lain.      

b.         Metode dramatik adalah suatu metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh dengan cara tidak langsung menggambarkan sifat tokoh. Penggambaran tokoh dilakukan melalui, bentuk fisik tokoh, dialog antartokoh, pandangan tokoh lain, tindakan tokoh.

4)      Alur (Plot) adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tiap kejadian dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa satu disebabkan oleh peristiwa lain atau peristiwa satu menyebabkan peristiwa lain. Dalam membuat alur atau plot penulis harus memperhatikan karakter tokoh yang akan di ceritakan. Biasanya semakin baik karakter tokoh maka semakin besar konflik yang akan timbul. Jenis laur ada 3, yaitu alur maju (progresif), mundur (regresif), dan campuran.

5)      Setting atau latar adalah latar atau tempat kejadian, waktu kejadian sebuah cerita. Setting bisa menunjukkan tempat, waktu, suasana batin, saat cerita itu terjadi.

6)      Sudut Pandang /Point of view adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarag terdiri atas dua macam, yaitu berperan langsung sebagai orang pertama yang berperan sebagai tokoh utama atau tokoh sampingan. Sudut pandang orang ketiga yang berperan sebagai serba tahu atau pengamat.

7)      Gaya bahasa dalam karya sastra mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai alat penyampaian maksud pengarang dan sebagai penyampaai perasaan. Artinya, melalui karya sastra seorang pengarang bukan hanya sekedar bermaksud memberitahukan kepada pembaca mengenai apa yang dilakukan dan dialami tokoh dalam ceritanya, melainkan bermaksud pula untuk mengajak pembacanya untuk ikut merasakan apa yang dilakukan oleh tokoh cerita.

8)      Amanat dan pesan merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan sebagainya. Pesan merupakan hal penting dalam sebuah cerpen, karena dengan pesan yang baik pengarang dapat menyajikan cerita yang baik sehingga tokoh-tokoh dalam ceritanyapun dapat diteladani.

H.    Unsur Ekstrinsik Drama

1)      Latar belakang cerita/ masyarakat merupakan unsur yang mempengaruhi cerpen berupa faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat di mana penulis berada sehingga berpengaruh terhadap penulis itu sendiri. (agama, ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain-lain)

2)      Latar belakang penulis adalah faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau mempengaruhi penulis dalam menulis sebuah cerpen. (agama, ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain-lain)

3)      Nilai-nilai

a.    Nilai moral/ etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku.

b.    Nilai sosial/ kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan hubungan sosial yang berada di dalam masyarakat.

c.    Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat/ kebiasaan khas.

d.    Nilai religius/ keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.

e.    Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk(pengajaran).

f.     Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang menarik/ menyenangkan (gaya bahasa/ idiom/ peribahasa/ majas).

g.    Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.





Sunber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  CONTOH TEKS RAGAM BAHASA   1.       Teks 1 Pada kesempatan yang baik ini marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan atas rahmat...