KLAUSA
KLAUSA
A. Pengertian
Klausa
Klausa
adalah inti kalimat yang biasanya terdiri dari subjek (S) dan predikat (P). Klausa
terkadang dilengkapi dengan objek, pelengkap, atau keterangan. Akan tetapi
klausa belumlah menjadi sebuah kalimat karena tidak mempunyai intonasi akhir. Intonasi akhir yang dimaksud ini bisa berupa intonasi tanya,
perintah, maupun berita atau
seperti tanda baca (.)/ (?)/ dan (!).
Klausa berbeda
dengan kalimat. Walaupun mereka sama-sama memiliki subjek (S) dan predikat (P),
akan tetapi kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik,
sedangkan klausa tidak. Selain itu, dalam kalimat bisa terdapat lebih dari satu
klausa.
Contoh:
1) adik bermain
(klausa)
2) rara menyanyi
(klausa)
3) kamu harus pergi (klausa)
4) Kamu harus pergi! (kalimat)
5) Pemerintah mengajak masyarakat agar menerapkan hidup sehat. (kalimat)
6) pemerintah mengajak masyarakat (klausa 1)
7) menerapkan hidup sehat (klausa 2)
- Klausa
terdiri subjek secara tertulis atau tidak tertulis.
- Klausa
memiliki satu predikat.
- Klausa
tidak memilki intonasi akhir dan tanda baca.
- Klausa termasuk dalam bagian dari kalimat plural
(majemuk).
Secara umum, klausa itu sendiri dapat dibedakan menjadi 2 yakni
unsur inti dan tidak inti.
- Unsur inti klausa adalah subjek (S) dan predikat (P).
- Unsur yang bukan inti klausa adalah objek (O),
pelengkap (Pel), keterangan (K).
Pengertian klausa dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi, struktur, kelengkapan unsurnya, dan kata
negatifnya. Di bawah akan dijelaskan lebih rinci lagi.
1.
Jenis Klausa Berdasarkan
Kelengkapan Unsurnya
Jenis klausa berdasarkan kelengkapan unsurnya dibagai menjadi dua macam, yakni klausa lengkap dan tidak lengkap.
a. Klausa Lengkap
Klausa lengkap dapat dilihat dari kelengkapan sebuah
unsur Subjek (S) dan Predikat (P). Jika
subjeknya di awal disebut Klausa Lengkap Susun biasa, jika Subjeknya berada di
belakang Predikat maka disebut Klausa Lengkap Susun Balik (Inversi).
Contoh
1) kami sedang bekerja (kami = subjek, sedang bekerja =
predikat)
2) ibu memasak (ibu = subjek, memasak = predikat)
3) andi sekolah hari ini (andi = subjek, sekolah = predikat, hari ini = keterangan)
b. Klausa Tidak Lengkap
Berkebalikan dengan klausa lengkap, klausa tidak lengkap
dapat diamati dengan ketidaklengkapan unsur yang menyusunnya. Alias klausa ini
hanya terdiri dari unsur predikat tanpa
subjek.
Contoh
1) terpaksa berhenti dari pekerjaannya
2) sudah pergi dari tadi siang
3) sedang membuat kue
2. Jenis Klausa Berdasarkan Kata
Negatifnya
Berdasarkan kata negatifnya, jenis klausa dibagi menjadi dua macam.
a. Klausa Negatif
Klausa negatif yaitu
klausa yang punya kata negatif seperti “tidak”,”bukan”,”jangan”, jadi
predikatnya itu bersifat negatif.
Contoh:
1) ibu belum pergi (ibu =
subjek, belum pergi = predikat)
2) bukan saya yang
melakukannya (saya = subjek, yang melakukan = predikat)
3) karyawan belum menerima
gaji bulan ini (karyawan belum menerima = klausa negatif, karyawan = subjek,
belum = predikat dan kata negatif).
4) kamu jangan mengganggu
di yang sedang tertidur pulas! (kamu jangan mengganggu = klausa negatif, kamu =
subjek, jangan = predikat dan kata negatif).
5) mobil tidak dipakai oleh
paman (mobil tidak dipakai = klausa negatif, mobil = subjek, tidak = predikat
dan kata negatif).
Klausa positif ialah
klausa yang tidak memiliki kata negatif sehingga predikatnya bersifat positif.
1) saya berhasil
melakukannya (saya = subjek, berhasil melakukannya = predikat)
2) kami sudah menjadi
anggota (kami = subjek, menjadi anggota = predikat)
3. Jenis Klausa Berdasarkan
Strukturnya
Berdasarkan strukturnya Klausa dibagi menjadi dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa terikat.
a. Klausa bebas
Klausa bebas adalah klausa
yang mempunyai unsur-unsur yang lengkap sehingga memiliki kemungkinan untuk menjadi kalimat utama,
yaitu kalimat yang mempunyai subjek dan predikat. Klausa jenis ini dapat
berdiri sendiri dan tidak menggunakan konjungsi.
Contoh:
1) ayah bekerja
2) Nia menyanyi
3) Arjuna bermain
Klausa terikat disebut juga
sebagai anak kalimat. Klausa terikat tidak memiliki kemungkinan menjadi sebuah
kalimat karena seringkali tidak memiliki subjek maupun predikat. Klausa ini
dapat ditandai dengan adanya penggunaan konjungsi dalam
kalimatnya.
Contoh:
1) setelah makan siang
2) supaya masyarakat sadar
3) karena hujan deras
4. Jenis Klausa Berdasarkan
Unsur yang menjadi Predikat
Berdasarkan unsur yang menjadi predikat, klausa dibagi menjadi empat macam. Berikut selengkapnya.
a. Klausa Verbal
Klausa Verbal adalah
klausa yang predikatnya berkategori kata kerja. Jadi klausa verbal memiliki
predikat yang berupa kata kerja.
Contoh:
1) petani mengerjakan
sawahnya dengan tekun (petani = subjek, mengerjakan sawahnya = predikat, dengan
tekun = keterangan)
2) bapak guru memeriksa karangan murid (dengan rajin = keterangan, bapak guru = subjek, memeriksa karangan murid = predikat)
b. Klausa Nominal
Klausa nominal merupakan
klausa dimana predikatnya termasuk kata benda ataupun frasa nomina. Struktur utama klausa ini
sendiri sama seperti klausa lainnya yaitu terdiri atas subjek dan juga
predikat.
Contoh:
1) staf ahli bidang
meteorologi (staf ahli = subjek, bidang meteorologi = predikat).
2) mobil baru kakak nodi
(mobil baru = subjek, kakak nodi = predikat).
3) boneka koleksi tika
(boneka = subjek, koleksi tika = predikat).
4) bapak Ridwan Kamil
seorang gubernur (bapak Ridwan Kamil = subjek, seorang gubernur = predikat).
5) pak Andi seorang
arsitektur (pak andi = subjek, seorang arsitektur = predikat).
c.
Klausa Adjektiva
Dalam jenis klausa
adjectiva ini, predikat berkedudukan sebagai kata keadaan. Penyusunan klausa
adjektival secara umum terdiri dari subjek yang berkategorikan nomina dan
predikat yang berkategorikan adjektif.
Contoh:
1) harga baju itu sangat
mahal. (harga baju itu = kata benda, sangat mahal = kata sifat)
2) anak itu cerdas sekali.
(anak itu = kata benda, cerdas sekali = kata sifat)
3) hawa pagi ini dingin
sekali (hawa pagi ini = kata benda, dingin sekali = kata sifat)
4) bunga itu harum sekali (bunga itu = kata benda, harus sekali = kata sifat)
d. Klausa Preporsisional
Klausa preposisional
adalah ketika sebuah kalimat predikatnya berupa preposisi atau kata depan.
Seperti di, ke, dari, maupun sejenisnya.
Contoh:
1) mahasiswa itu ke kampus setiap pagi
2) ibu dari Pasar Minggu
3) nenek ada di Surabaya
4) kakak di kamar mandi
e. Klausa Numeral
Klausa numeral adalah klausa yang memiliki
predikat berupa kata bilangan. klausa numeral adalah klausa yang fungsi predikatnya diisi oleh frasa numeral.
Contoh:
1) pendapatannya hanya satu juta per bulan
2) sabunnya ada dua macam
3) uangnya hanya seribu rupiah
4) motornya ada empat buah
5) luas rumahnya tiga puluh enam meter