TEKS CERAMAH
A. Pengertian
Teks Ceramah
Ceramah
merupakan kegiatan berbicara di depan khalayak umum sebagai pendengar.
Tujuannya untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan. Pembicara yang membawakan ceramah umumnya
adalah orang yang dianggap menguasai bidangnya dengan baik. Ceramah dapat dilakukan
secara langsung maupun menggunakan sarana komunikasi, seperti televisi, radio,
dan internet.
Teks ceramah
adalah teks
berisi informasi/ pengetahuan untuk disampaikan pada khalayak umum
oleh pakar atau orang yang ahli di bidangnya. Isi teks ceramah biasanya berkenaan dengan
informasi tentang beragam kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan,
maupun kesehatan. Isi tersebut dianggap sesuatu yang penting bagi pendengarnya
karena dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pendengarnya. Isi teks
ceramah selalu berkaitan dengan tema ceramah yang hendak disampaikan. Misalnya,
ceramah bertema kebersihan, isinya berkaitan dengan masalah kebersihan pula.
Teks ceramah biasanya memiliki pesan yang bertujuan untuk memberikan nasihat,
petunjuk, atau petuah secara lisan. Khalayak yang mendengarkan pun bisa siapa
saja.
B. Struktur Teks Ceramah
1) Tesis/ Pendahuluan
Berupa pengenaan
isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahas.
2) Argumentasi/ Isi
Berupa argumen
pembicara barkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan
pula sejumlah fakt/ data yang memperkuat argumen-argumen pembicara.
c. Penegasan Ulang/ Penutup
Berupa penegasan
kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya atau dapat berupa saran maupun
kesimpulan.
3. Kebahasaan Teks Ceramah
Jenis kata dan kalimat yang digunakan dalam membuat teks, apa saja
itu?
a. Kata Ganti Orang Pertama
yakni saya, aku. Mungkin juga menggunakan kata kami
apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok.
Contoh: "Pada hari ini, Alhamdulillah kita dapat berkumpul di
tempat ini dalam keadaan yang sehat walafiat."
b. Kata Teknis
Peistilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas, seperti : vaksin,
resesi, sepak bola.
Contoh: "Sekarang mari beralih ke bidang lain, yakni
kurikulum pendidikan".
c. Konjungsi Kausalitas
Misalnya, sebab, karena, , akibatnya, sehingga
Contoh: "Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa. Hal
tersebut karena kekurangwibawaan bahasa Indonesia itu sendiridi mata
mereka".
d. Verba Mental
Kata kerja ungkapan, seperti memprihatinkan, mengagumkan,
menduga, dan lain-lain.
Contoh: "Bapak-bapak dan Ibu-ibu,prasangka saya waktu itu
bukannyatidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan
sekolah".
e. Kata Persuasif
Kata-kata persuasif seperti hendaklah, sebaiknya, perlu, harus.
Contoh: "Oleh karena itu, kita seharusnya bijak dalam
menggunakan teknologi. Mari kita jaga generasi muda kita agar menjadi generasi
yang bersahaja".