A. Hakikat Ragam Bahasa
Dalam kehidupan, kita tidak terlepas dari hal yang bernama bahasa karena bahasa merupakan alat komunikasi yang efisien baik lisan maupun tulis. Melalui bahasa,manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual.
Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat mengalami banyak perubahan sehingga bahasa pun mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Dalam hal ini tidak mengurangi fungsi bahasa dalam penggunaannya sebagai alat komunikasi yang efisien.
Ragam bahasa adalah variasi/ bentuk bahasa yang berbeda-beda menurut pemakaian, yang disesuaikan dengan faktor-faktor seperti topik, media, dan hubungan antara penutur dengan mitra tutur. Ragam bahasa menunjukkan bahwa bahasa tidak bersifat monolitik atau tunggal, tetapi bersifat polifungsi atau multifungsi. Ragam bahasa juga menunjukkan adanya kreativitas dan dinamika dalam penggunaan bahasa oleh masyarakat.
B. Penyebab Timbulnya Keragaman Bahasa
Ragam bahasa timbul seiring dengan timbulnya perubahan di dalam masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluamya. Oleh karena banyaknya variasi, agar tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu, dalam hal ini disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Ada beberapa faktor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada di Indonesia, yakni seperti di bawah ini,
1. Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda, seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya sehingga komunikasi bahasa daerah sangat mempengaruhi dan penggunaan Bahasa mengalami keragaman.
2. Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya. Hal inilah yang menyebabkan munculnya ragam bahsa yang beraneka ragam.
3. Faktor Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar dan tingi. Berbeda dengan daerah pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar disebabkan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.
4. Faktor Perkembangan Zaman
Perkembangan zaman dapat mempengaruhi keaneragaman Bahasa dengan munculnya Bahasa gaul. Bahasa prokem, dan sebagainya.
C. Jenis-jenis Ragam Bahasa
1. Ragam Bahasa Dilihat dari Topik Pembicaraan
a) Ragam Ilmiah/ Baku
Ragam ilmiah/ baku adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lungkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam ilmiah/ baku juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan/teknologi, kedokteran, dan keagamaan.
b) Ragam Jurnalistik/ Berita
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persuratkabaran (dunia pers = media massa celak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Dalam hal ini termasuk media massa audio (radio), audio visual (televisi), dan multimedia (internet). Ragam bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa yang dibentuk oleh spesifikasi materi yang disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa
ringkas.
c) Ragam Sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif, kreatif, dan inovatif. Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran. fantasi dan lukisan angan-angan, penghayatan lahir dan batin, peristiwa dan khayalan dengan bentuk istimewa. Dalam hal ini istimewa karena kekuatan efeknya pada pendengar/pembaca dan istimewa cara penuturannva. Bahasa dalam ragam sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian, di samping sebagai alat komunikasi. Untuk memperbesar efek penuturan dikerahkan segala kemampuan yang ada pada bahasa. Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan, suara, panjang pendek suara, persesuaian bunyi kata, sajak, asonansi, posisi kata, ulangan kata/kalimat di mana perlu dikerahkan untuk mempertinggi efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa dalam karangan umum.
Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah. ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif. Penggambaran yang sejelas – jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam Bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca.
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Media
Macam-macam ragam bahasa dilihat dari media dibagi menjadi tiga, yaitu seperti dibawah ini
a) Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa. kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Dalam hal ini dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang pembicara.
Contoh ragam lisan, yakni meliputi hal-hal berikut ini.
1) Ragam bahasa cakapan.
2) Ragam bahasa pidato.
3) Ragam bahasa kuliah.
4) Ragam bahasa panggung.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan. yakni seperti dibawah ini.
1) Memerlukan kehadiran orang lain.
2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap.
3) Terikat ruang dan waktu.
4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.
b) Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan pemilihan kosakata, dalam hal ini kita dituntut untuk tepat dalam pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat, pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide kita.
Contoh ragam lisan, yakni meliputi hal-hal di bawah ini.
1) Ragam bahasa teknis
2) Ragam bahasa undang-undang
3) Ragam bahasa catatan
4) Ragam bahasa surat
Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut.
1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
2) Adanya unsur gramatikal (hubungan antar unsur-unsur bahasa dalam satuan yang lebih besar) yang dinyatakan secara lengkap.
3) Tidak terikat oleh ruang dan waktu.
4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
3. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat. yaitu, sebagai berikut
1) Ragam Dialek
Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bangsawan di tempat tertentu (lihat Kridalaksana. 1993:42). Dalam istilah lama disebut dengan logat. Logat yang paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal (lihat Sugono, 1999:11). Logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak dalam pelafalan /b/ pada posisi awal nama-nama kota, seperti mBandung. mBayuwangi, atau realisai pelafalan kata seperti pendidi’an, tabra'an, kenai’an, gera'an. Logat daerah yang paling kentara, yakni dari segi tata bunyinya. Logat Indonesia yang dilafalkan oleh orang Tapanuli dapat dikenali, misalnya karena tekanan kata yang amat jelas. Logat Indonesia orang Bali dan Jawa, yakni pada pelafalan bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan. turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi Bahasa membangun aksen yang berbeda-beda.
2) Ragam Terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewamai penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari haliusa asing. seperti contoh berikut.
tidak terpelajar terpelajar
pidio video
pilem film
komplek kompleks
pajar fajar
pitamin vitamin
3) Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi. Seperti pertemuan – pertemuan, peraturan – peraturan, dan perundangan – undangan. Ciri-ciri ragam bahasa resmi adalah sebagai berikut.
1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten.
2) Menggunakan imbuhan secara lengkap.
3) Menggunakan kata ganti resmi.
4) Menggunakan kata baku.
5) Menggunakan EYD.
6) Menghindari unsur kedaerahan.
4) RagamTidak Resmi
Ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi, seperti dalam pergaulan, atau percakapan pribadi. Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebaikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa resmi atau tidak resmi ditentukan oleh tingkat keformalan bahasa yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti semakin resmi bahasa yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, semakin rendah tingkat kebakuan bahasa yang digunakan (Sugono, 1998:12-13). Ragam Bahasa tidak resmi ditandai dengan digunakan dalam situasi tidak resmi dan menggunakan kalimat tidak lengkap.