CONTOH PUISI SAPARDI DJOKO D. - CHARIL ANWAR - MUSTHOFA BISRI
AKU INGIN (Sapardi Djoko Damono)
Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan
kata yang tak sempat diucapkan
kayu
kepada api yang menjadikannya abu
Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan
isyarat yang tak sempat disampaikan
awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada
SENJA DI PELABUHAN
KECIL (Chairil Anwar)
Kepada
Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di
antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang
serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus
diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis
mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung
muram, desir hari lari berenang
menemu
bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan
kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada
lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir
semenanjung, masih pengap harap
sekali
tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari
pantai keempar, sedu penghabisan bisa terdekap
DI MESJID (Chairil
Anwar)
Kuseru
saja Dia
Sehingga
datang juga
Kami
pun bermuka-muka.
Seterusnya
Ia Bernyala-nyala dalam dada.
Segala
daya memadamkannya
Bersimbah
peluh diri yang tak bisa diperkuda
Ini
ruang
Gelanggang
kami berperang.
Binasa-membinasa
Satu
menista lain gila
Pada
suatu hari nanti,
Jasadku
tak akan ada lagi,
Tapi
dalam bait-bait sajak ini,
Kau
tak akan kurelakan sendiri.
Pada
suatu hari nanti,
Suaraku
tak terdengar lagi,
Tapi
di antara larik-larik sajak ini.
Kau
akan tetap kusiasati,
Pada
suatu hari nanti,
Impianku
pun tak dikenal lagi,
Namun
di sela-sela huruf sajak ini,
Kau
tak akan letih-letihnya kucari.
GURUKU (Musthofa
Bisri)
Ketika
aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah
di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika
aku besar dan menjadi pintar
Kulihat
dia begitu kecil dan lugu
Aku
menghargainya dulu
Karena
tak tahu harga guru
Ataukah
kini aku tak tahu
Menghargai
guru?
Sumber
:
Buku
paket Bahasa Indonesia Kelas X
Tidak ada komentar:
Posting Komentar