Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja
Oleh
Alfina
Ayu Rachmawati
https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/11/27/darurat-kesehatan-mental-bagi-remaja/
Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja
Oleh
Alfina
Ayu Rachmawati
https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/11/27/darurat-kesehatan-mental-bagi-remaja/
PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu Warga Negara yang
memiliki kemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sebagai Warga Negara.Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia
yang hidup bermasyarakat yang tidak disadari oleh nilai-nilai budaya yang
diakui masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam
pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota
masyarakat tersebut. Posisi budaya yang demikian penting dalam pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
Orang tua menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas perkembangan
karakter anak karena keluarga merupakan penyelenggara pendidikan paling utama
dan pertama sebelum pendidikan pendamping lainnya.Orang tua juga turut berperan
dalam perkembangan karakter anak di sekolah.Ada beberapa kegiatan yang bisa
orang tua lakukan seperti, memantau perkembangan perilaku anak mereka melalui
buku kegiatan siswa yang sudah disiapkan pihak sekolah, aktif mengikuti
kegiatan rutin atau bergilir yang dilaksanakan pihak sekolah dalam
pertemuan-pertemuan antara orang tua dengan wali kelas dan guru-guru kelas. Di
era Digital saat ini anak-anak usia sekolah dasar tidak bisa lepas dari gadget
bahkan menjadi sebuah kebutuhan. Gadget bagi mereka adalah teman setia. Kondisi
seperti itu, orang tua perlu memperkenalkan kepada anak-anak mengenai situs
pendidikan bila menggunakan gadget, seperti video-video animasi yang
mengedukasi, sehingga anak tidak mudah bosan, atau games pendidikan yang
mengasah kemampuan kognitif, video tata cara sholat, dan program-program
belajar lainnya yang penting untuk diingat. Orang tua juga berperan mengawasi
dan membatasi anak-anak dalam menggunakan ponsel, atur waktu kapan ia harus
mengerjakan tugas sekolahnya, bersosialisasi dengan teman, bersosialisasi
tengan keluarga, dan menggunakan ponsel atau gadget.
https://www.kompasiana.com/tag/pendidikan-karakter
https://www.kompasiana.com/nengristaindriani/552045b9813311612c9dfca0/artikel-tentang-pendidikan-karakter
Sobari
(2012) menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu aktifitas
produktif yang melibatkan emosional dan logika untuk menyampaikan
pesan/informasi yang berupa ide, gagasan dan perasaan dengan menggunakan
lambang-lambang yang telah disepakati kepada para pembacanya.
Fitriyani
(2016) menjelaskan bahwa menulis merupakan rangkaian
aktivitas yang bersifat non lisan untuk menghasilkan atau menyampaikan bahasa
secara tidak langsung. Pada dasarnya keterampilan menulis merupakan alat
komunikasi tanpa tatap muka yang merupakan salah satu keterampilan
berbahasa produktif. Keterampilan menulis yang diajarkan di sekolah dasar
memiliki peranan yang penting bagi siswa. Dalam kehidupan sehari-hari, menulis
merupakan aktivitas yang sering dilakukan. Di sekolah, keterampilan menulis
diperlukan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran seperti mencatat, menyalin,
menyusun laporan pengamatan, dan sebagainya. Jadi Dapat disimpulkan menulis adalah
kegiatan menyampaikan gagasan atau informasi ke dalam bentuk catatan dengan
aksara, lambang, dan simbol secara sistematis yang mudah dipahami orang lain.
Dalam komunikasi tertulis terdapat empat
unsur yang terlibat yaitu 1) penulis sebagai penyampai/ pemberi informasi; 2)
pesan atau isi tulisan; 3) saluran atau media berupa tulisan; dan 4) pembaca
sebagai penerima pesan/ informasi. Oleh karena itu, sebuah komunikasi tertulis tidak akan
terjadi apabila salah satu unsur tersebut tidak ada.
Rahmanto dalam Sobari (2012) mengutarakan beberapa tujuan
menulis, diantaranya:
a.
Menjelaskan sesuatu kepada pembaca
sehingga pembaca mengetahuinya.
b.
Menyakinkan pembaca bahwa sesuatu
itu begitu keadaannya sehingga pembaca paham dan meyakininya.
c.
Mempengaruhi pembaca dalam
penerimaan atau penanggapan terhadap sesuatu hal.
d.
Mengungkap
2. Tahapan Kegiatan Menulis
Tahapan menulis harus kita pahami agar kita tidak terikat oleh
kaidah-kaidah yang tidak terlalu penting yang akan membelenggu kebebasan kita
untuk berekspresi dalam menulis. Selain itu, pemahaman terhadap tahapan menulis
akan mempermudah aktifitas kita ketika menulis. Menurut Suparno, ( 2007: 15),
ada tiga fase/ tahapan menulis sebagai berikut.
a.
Tahap prapenulisan, yang meliputi
: a) menentukan topik; b) menentukan maksud dan tujuan penulisan; c)
memperhatikan sasaran penulisan; d) mengumpulkan informasi pendukung; e)
mengorganisasikan ide dan informasi; dan f) membuat kerangka karangan
b.
Tahap Penulisan, mengembangkan kerangka
karangan yang telah dibuat menjadi suatu karangan yang utuh dalam bentuk buram
(draft) pertama karangan.
c.
Tahap Pascapenulisan, penghalusan,
dan penyempurnaan draft, yang terdiri atas penyuntingan dan perbaikan (revisi)
sehingga terbentuk suatu karangan yang utuh dan sesuai dengan kaidah karang
mengarang.
3. Langkah-Langkah dalam Membuat Laporan secara
Umum
a.
Pertama, kita harus menentukan
masalah yang akan dilaporkan. Masalah itu tentunya kita dapat dari pengamatan
yang sudah kita lakukan saat kegiatan berlangsung. Selain itu, kita juga dapat
menangkap sebuah masalah dari apa saja yang tengah diamati dan berkaitan dengan
kegiatan tersebut.
b.
Setelah menemukan masalahnya. Kita
perlu mengumpulkan bahan untuk laporan yang merupakan data dan fakta.
c.
Selanjutnya, kita lanjut dengan
mengklasifikasi data yang sudah kita dapat.
d.
Lalu mengevaluasi dan mengolah
data tersebut.
e.
Kemudian memasukkan data yang
telah diolah ke dalam laporan dengan membuat struktur atau kerangka laporan
terlebih dahulu.
1.
Pengertian
Laporan
Secara
sederhana, laporan adalah bentuk penyampaian informasi yang berisi fakta
mengenai suatu hal, baik secara lisan maupun tulisan. Informasi yang
disampaikan melalui laporan juga bisa bermacam-macam isinya, tergantung
kebutuhan. Mulai dari informasi berita, keterangan, pemberitahuan, hingga pertanggungjawaban.
Fakta yang disajikan dalam laporan pun tentunya berdasarkan keadaan objektif
yang telah dialami sendiri oleh orang yang bertugas membuat laporan. Terutama
saat ia melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan.
Sobari (2012) menjelaskan bahwa laporan adalah suatu
bentuk pertanggungjawaban tertulis dan pernyataan formal tentang hasil
penelitian atau hal apa saja yang memerlukan informasi pasti yang dibuat oleh
seseorang atau badan yang diperintahkan atau diharuskan. Harjono (2018) menjelaskan bahwa laporan yang baik menuntut
kepakaran dalam menulis. Salah satu kepakaran yang harus dimiliki oleh penulis
adalah kemahiran dalam mengungkapkan gagasan secara tepat dan akurat melalui
bahasa yang efektif. Artinya, gagasan yang dituangkan dalam laporan harus dapat
dimengerti oleh pembaca secara tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulisnya.
Selain
itu, laporan merupakan suatu sarana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,
atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan dapat berbentuk secara
lisan dan tertulis. Laporan ilmiah merupakan sejenis karangan ilmiah yang
mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk
disampaikan kepada orang-orang tertentu dalan suatu kesempatan.
2.
Jenis-jenis
Laporan
a.
Jenis
Laporan berdasarkan waktu
1) Laporan
berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka
waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan).
2)
Laporan
insidental adalah laporan yang dibuat apabila diperlukan.
b.
Jenis
Laporan berdasarkan bentuk
1)
Laporan
berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat,
isinya antara satu sampai empat halaman.
2) Laporan
berbentuk naskah adalah laporan disampaikan dalam bentuk naskah, baik naskah
pendek maupun panjang.
3) Laporan
berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi
laporan pendek.
c.
Jenis
Laporan berdasarkan penyampaian
1)
Laporan
lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung
2)
Laporan
tertulis adalah laporan yang dibuat dalam bentuk tulisan (rangkaian kalimat dan
angka).
3) Laporan
visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan atau media lainnya
seperti presentasi.
d.
Jenis
Laporan berdasarkan sifat
1) Laporan
biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia, sehingga
jika laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan dampak negatif
2) Laporan
penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia, sehingga hanya
orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya.
e.
Jenis
Laporan berdasarkan isinya
1) Laporan
informatif adalah laporan yang isinya hanya berisi informasi saja
2) Laporan
rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas tanpa adanya
pembahasan lebih lanjut
3)
Laporan
analisa adalah laporan yang isinya berupa hasil analisa secara mendalam
4) Laporan
kelayakan adalah laporan yang isinya berisi tentang hasil penentuan kelayakan
atau pemilihan mana yang terbaik
5) Laporan
pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban tugas
seseorang atau kelompok kepada atasan yang memberi tugas tersebut.
3. Sistematika Laporan
Sistematika laporan
berdasarkan bentuknya:
1) Bentuk Populer
Bentuk
ini lazim digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan, dan
disukai karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Bentuknya manasuka
dan pada umumnya dijumpai di media massa cetak maupun elektronik. Adapun cara
penyajiannya meliputi; (1) Pendahuluan, (2) Inti atau Isi, dan (3) Penutup.
a.
Pendahuluan,
bagian ini menguraikan hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan
acuan terhadap permasalahan yang dibahas, misalnya menonjolkan hal-hal
kontroversial atau belum tuntas dalam permbahasan permasalahan terkait dalam
artikel-artikel atau naskah lain yang telah dipublikasikan.
b.
Inti
atau Isi, isi bagian ini sangat bervariasi, berisi kupasan, analisis,
argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai
masalah yang dibicarakan. Kupasan yang argumentatif, analitik, dan kritis serta
sistematika yang runtut dan logis serta berciri komparatif dan menjauhi sifat
tertutup dan instruktif. Isi bagian ini jangan terlalu panjang dan menjadi
bersifat enumeratif seperti halnya diktat atau laporan.
c.
Penutup,
penutup biasanya berisi tentang kesimpulan atau penegasan penulis atas masalah
yang dibahas pada bagian sebelumnya atau menampilkan segala yang telah dibahas
terdahulu secara ringkas.
2) Bentuk Semiformal
Bentuk
ini lazim digunakan dalam laporan buku, wawancara, diskusi, dan laporan
kunjungan. Secara garis besar, struktur karya ilmiah semiformal terdiri atas:
a)
halaman
judul,
b)
kata
pengantar,
c)
daftar
isi,
d)
pendahuluan,
e)
pembahasan,
f)
simpulan,
g)
daftar
pustaka.
3) Bentuk Formal
Laporan
bentuk ini disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara
lengkap, yakni meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Judul
b) Halaman pengesahan
c) Kata pengantar
d) Abstrak
e) Daftar isi
f) Bab pendahuluan
g) Bab telaah kepustakaan
atau kerangka teoritis
h) Bab metode penelitian
i) Bab pembahasan hasil
penelitian
j) Bab simpulan dan
rekomendasi
k) Daftar Pustaka
l) Lampiran-lampiran
m) Riwayat Hidup
CONTOH TEKS RAGAM BAHASA 1. Teks 1 Pada kesempatan yang baik ini marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan atas rahmat...